Senin, 03 Februari 2014

Branda

Pulau Bali salah satu pulau kecil yang dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat bahkan mancanegara karena budaya, tradisi adat dan keindahan alamnya.
Faktor yang membuat daerah ini sangat diminati oleh pengun­jung tidak terlepas dari sikap prilaku masyarakat yang ramah tamah kepada setiap pengunjung, maka tidak heran daerah tersebut  salah satu  menjadi tujuan wisata domistik maunpun mancanegara.
Daerah ini memiliki cukup banyak kawasan wisata antara lain, objek wisata pantai Kuta, Ulu Watu, legian, pantai Sanur  yang terletak di kabupaten Badung, kemudian pantai lovina di Singaraja  yang teletak di bagian utara pulau Bali.
Objek wisata lain yaitu, Mon­key forest ( hutan kera) yang terdapat di Sangeh  yang hutannya  dihuni oleh ribuan kera dengan sistim berkelompok, kemudian objek wisata Tanah lot yang teletak di tengah laut dekat dengan bibir pantai  merupakan salah satu tempat pemujaan karena di lokasi  ini terdapat gapura atau sangah tempat sembahyang bagi umat hindu
Yang tak kalah menariknya adalah  objekwisata  danau Batur  terletak  di kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, bila pengun­jung berminat untuk menyaksikan  jasat orang mati tidak dikubur yang hanya diletakan diatas tanah, maka  anda harus menye­brang sungai batur  menuju salah satu desa yang disebut Desa Terunyan
Sebelum sampai di Desa Te­run­yan, anda a­k­an ke­temu be­berapa tempat-tempat menarik yang mungkin bisa anda kunjungi, seperti Ubud daerah kerajian ukiran kayu, Goa gajah , Tam­paksiring di lokasi ini juga  terdapat tempat pemandian dan istana Presiden RI, kemudian Desa Penelokan Kintamani  untuk tempat menyaksikan keindahan panorama Danau Batur
Dari Penelokan anda turun menuju tepi danau batur tepatnya di Desa Kedisan, di sini terdapat  dermaga yang diperuntukkan untuk penyebrangan menuju Desa Trunyan, di  desa tersebut anda dapat melihat cara adat yang unik dalam pemakaman jenazahnya, penyebrangan danau batur  dengan mengunakan  perahu  boat yang berkapasitas sebanyak 7 orang dengan istilah cateran senilai Rp 400 ribu per perahu dalam masa tempuh sekitar 30 menit
“Uniknya “  jenazah  tanpa dikubur dengan tidak berbau busuk yang diletakan diatas tanah di pagar dengan  bilah bambu yang disusun  rapi disekeliling pema­kaman dimaksud  agar jenazah tetap berada dilokasi, meskipun jasat orang yang meninggal itu berhari hari diterpa panas dan hujan tetap tidak mengeluarkan bau busuk tanpa di balsem
Salah seorang warga Bali I Made Subandem mengatakan, Desa Terunyan” Taru artinya pohon, Menyan artinya wangai” merupakan Desa tertua di pulau  dewata Bali yang berjarak seki­tar 65 km dari kota Denpasar dengan masa tempuh 2 jam perjalanan, masyarakatnya masih memegang teguh warisan dan tradisi leluhur­nya.
Di daerah ini, setiap orang yang sudah meninggal dibungkus dengan kain  putih yang hanya  nampak kepala dan kaki, kemu­dian diletakan diatas tanah  dibawah pohon menyan setelah melalui prosesi adat, maka bagi anda yang berkunjung ke daerah ini tidak usah cemas akan bau yang menyengat hidung  namun  tetap menghargai cara adat tradisi masyarakat setempat
Keunikan tradisi pemakaman mayat  di Desa Terunyan sampai sekarang masih menjadi tradisi yang tetap dilestarikan secara turun temurun oleh warga setem­pat, padahal prosesi orang mening­gal di bali biasanya dikubur atau dibakar  namun beda dengan yang dilakukan oleh warga Tarunyan.
Berbagai  pendapat masya­rakat  tentang jasad  tidak dikubur tanpa sedikitpun mengeluarkan bau, sebagian mengatakan  karena bau tersebut sudah diserap oleh  pohon  menyan yang tumbuh subur dan cukup besar mampu menet­ralisir bau busuk.
Sebelum anda sampai dilokasi kuburan anda melihat papan bertuliskan Welcome to Kuburan Desa Terunyan, setiap pengunjung yang datang kelokasi ini  diharus­kan mengeluarkan sedikit uang untuk digunakan perawatan kubu­ran bahkan  petugas penjaga  kuburan atau disebut juga  juru kunci menganjurkan agar pengun­jung dapat memberikan bantuan secara sukarela.